Sekandang Kerbau Mati Disambar Petir, Pemiliknya Bilang: Itu Harta Dunia, dari Tidak Ada Menjadi Ada

Loading...
Loading...
19 ekor kerbau yang mati tersambar petir di Desa Uratan, Kecamatan Andam Dewi, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara (Sumut) sudah dikubur secara massal dalam satu liang, Selasa (20/8/2019).
Butuh beberapa jam proses penguburan seluruh bangkai kerbau tersebut, dan berlangsung hingga malam hari, serta sempat diguyur hujan.
Pemilik kerbau, Mikael Simbolon kepada wartawan di lokasi penguburan mengatakan bahwa dia telah iklas atas peristiwa tersebut. Bagi Mikael, hal itu biasa.
“Yang pasti itu harta dunia, dari tidak ada menjadi ada. Dan sekarang kembali tidak ada,” kata Mikael.
Pun begitu, Mikael memperkirakan mengalami kerugian mencapai ratusan juta rupiah. “Kukira sekitar dua ratusan juta rupiah lah,” sebutnya.
Kendati mengalami kerugian sebanyak itu, Mikael mengaku tidak mau patah semangat untuk kembali memelihara kerbau. “Oh enggak, setelah ini pasti kita beli lagi,” ujarnya.
Menurut informasi yang ia terima, petir menyambar seluruh kerbau miliknya itu pada Senin sore (19/8/2019) pukul 17.30 WIB.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, ke 19 ekor kerbau itu mati disambar petir di dalam kandang. Pengembalanya bernama Sintor Habeahan (27) juga tewas tersambar petir ketika membuat pengapian di dekat kandang kerbau tersebut.
Sementara, berdasarkan informasi yang diperoleh , korban Sintor Habeahan akan dikebumikan hari ini, Rabu (21/8/2019). (pung/snt)
Loading...

0 Response to "Sekandang Kerbau Mati Disambar Petir, Pemiliknya Bilang: Itu Harta Dunia, dari Tidak Ada Menjadi Ada"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel