Jangan Menggelar Kasur di Kabin Mobil Saat Pergi Berlibur

Loading...
Loading...

 Tidak sedikit pemilik kendaraan yang memanfaatkan libur panjang Natal dan tahun baru untuk sekadar bepergian ke luar kota bersama keluarga, atau mudik pulang kampung.



Namun, ada beberapa kebiasaan pemilik kendaraan, terutama yang bepergian bersama keluarga dan anak kecil, adalah kerap memodifikasi kendaraannya.

Biasanya, modifikasi yang paling lazim dilakukan adalah menggelar kasur di kabin kendaraan selama perjalanan.

Alasannya, dilakukan agar si anak nyaman rebahan dan tidak rewel mengingat jarak tempuh yang dilewati cukup jauh.

Training Director Safety Defensive Consultant Sony Susmana menegaskan, perubahan kondisi kabin seperti itu sebaiknya tidak dilakukan. 

Sebab, dapat membuat efek yang lebih fatal apabila kendaraan terlibat kecelakaan.

“Bisa jadi justru perubahan kabin ini menimbulkan kecelakaan yang lebih parah, bisa malah fatal,” ucap Sony beberapa waktu lalu kepada Kompas.com.

Sony menyarankan, meski masih anak-anak, tetap wajib duduk di jok kendaraan dengan baik dan benar.

Maksudnya adalah duduk tenang dengan menggunakan sabuk pengaman meski berada di baris kedua.

Jika anak terlalu kecil, car seat bisa jadi solusi. Penggunaannya pun sudah dianjurkan oleh produsen kendaraan.

“Soal lelah, pengemudi bisa mengatur perjalanan serta komunikasikan dengan seluruh anggota keluarga untuk menyesuaikan kenyamanan pengemudi dan penumpang selama perjalanan. Atur waktu untuk bergantian menyetir dan beristirahat di rest area,” katanya.

Apabila kabin diubah menjadi tempat tidur berjalan, dikhawatirkan bila terjadi pengereman mendadak atau benturan, penumpang bisa terlempar karena tidak terikat dengan benar di jok baris kedua atau ketiga.

Ini bisa menimbulkan risiko fatalitas yang berlebih apabila penumpang tidak duduk di jok tanpa menggunakan sabuk pengaman.

Menyalahi Konsep

Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, mengubah kabin menjadi kasur sudah menyalahi konsep keselamatan dalam berkendara.

“Pada dasarnya, berdasarkan fakta dan tes lainnya, segala sesuatu yang tidak terikat dalam kendaraan saat kendaraan tersebut mengalami benturan, terbalik, ataupun tertabrak, maka obyek yang tidak terikat tadi akan bergerak dengan kecepatan saat tabrakan,” ujar Jusri kepada Kompas.com.

Jusri melanjutkan, misalkan terjadi kecelakaan dan mobil melaju dengan kecepatan 100 km per jam (kpj), obyek di belakang yang tidak memakai sabuk pengaman juga akan melesat dalam kecepatan 100 kpj.

“Bayangkan jika itu anak kecil, terbang dengan kecepatan seperti itu dapat memecahkan kepala saat dia menabrak tiang atau kaca,” katanya.

Dengan demikian, sangat tidak disarankan menggelar kasur atau menjadikan kabin mobil sebagai tempat tidur berjalan saat perjalanan jauh.

Loading...

7 Responses to "Jangan Menggelar Kasur di Kabin Mobil Saat Pergi Berlibur"

  1. boleh digelari kasur tapi jalan pelan2 dan hati2 aja, gitu gimana? karena saya sendiri merasa nyaman dg kasur yang terhampar dilantai mobil...

    BalasHapus
  2. Seat kalo tidak di gunakan ya sama aja percuma...

    BalasHapus
  3. Lalu bagai mana jg dengan ambulan di tambah lg kalau d jln tidk pernah pelan 🤭

    BalasHapus
  4. Ambulance sudah ada safety beltnya.

    BalasHapus
  5. Tidak usah lewat tol,jadi jalanya cukup 60 klj

    BalasHapus
  6. biasa indonesia slalu pro dan kontra..jangan kan ini hal yg sepele hal yg haq saja dalam kitab suci sekarang ini..di obok obok antara pro dan kontra sedangkan sdh barabad abad dulu jalan aman aman saja..sekarang di obok obok ..tanda akhir jaman

    BalasHapus

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel