Tak Perlu Jauh-jauh ke Kalimantan Demi Bajakah, Obat Kanker Ada di Dapur Anda dalam Wujud Kunyit, Ini Cara Mengolahnya Menurut Pakar!

Loading...
Loading...
Repro bidik layar YouTube Kompas TV; kemendagri.go.id
Kolase Bajakah dan Kunyit

Intisari-Online.com - Tumbuhan bajakah tiba-tiba berubah menjadi incaran baru para pengidap kanker.
Manfaatnya untuk obati kanker yang ditemukan oleh tiga siswa SMAN 2 Palangkaraya, Kalimantan Tengah, menjadi awal kisah 'harumnya' nama Bajakah.
Apalagi, temuan manfaat bajakah oleh tiga siswa ini juga berbuah gelar juara dunia di ajang World Invention Creativity Olympic (WICO) di Seoul, Korea Selatan, di bidang sains.
Peneliti dari Universitas Lambung Mangkurat Eko Suhartanto mengatakan, tanaman Bajakah mengandung senyawa fitokimia yang berperan sebagai anti-kanker.
Namun, benarkah kita, khususnya yang tidak tinggal di Kalimantan, harus pergi ke Kalimantan demi Bajakah? Atau perlukah menunggu dikirimi bajakah yang dipesan melalui mereka yang tinggal di Kalimantan?
Sebab, sebenarnya obat kanker sudah ada di sekitar kita, bahkan bisa jadi, saat ini, ada di dapur Anda sendiri.
Obat kanker yang dimaksud adalah kunyit, yang oleh para peneliti sudah ditemukan cara untuk memaksimalkannya sebagai obat kanker.
Berikut ini uraiannya.
Para ilmuwan terus mengembangkan obat penyembuh kanker. Hal ini karena penyakit tersebut masih menjadi momok bagi dunia.
Kali ini, sebuah tim peneliti India-Amerika dari University of Illinois dan Universitu of Utah juga mencoba mengembangkan obat kanker.
Obat kanker yang mereka kembangkan terbuat dari kunyit, bahan yang mudah ditemui di Indonesia.
Proses yang mereka kembangkan memungkinkan kurkumin, bahan aktif dalam kunyit, untuk membunuh sel kanker.
Sebagai informasi, kunyit telah digunakan selama ribuan tahun di negara Asia sebagai bumbu dan obat/jamu.
Penggunaan rempah-rempah itu sebagai obat karena sifat anti-peradangan dan antioksidannya yang kuat.
Selain itu, kurkumin telah lama diketahui menunjukkan sifat anti-kanker. Sayangnya, kelarutan kunyit dalam air telah menghambat aplikasi klinis kurkumin untuk pengobatan kanker.
Padahal, obat harus larut dalam air. Karena jika tidak, ia akan sulit mengalir melalui aliran darah.
"Manfaat obat kurkumin dapat sepenuhnya diambil jika masalah kelarutannya terselesaikan," ungkap Dipanjan Pan, pemimpin penelitian ini, dikutip dari Hindustan Times, Minggu (12/8/2018).
Pan bekerja sama dengan Peter Stang dari University of Utah.
Bersama-sama, mereka mengembangkan cara membuat kurkumin larut dan mengantarkannya ke tumor untuk membunuh sel kanker.
Mereka juga mengombinasikan kurkumin dengan platinum. Itu karena platinum saat ini merupakan agen terapi kanker yang umum digunakan di klinik.
"Kimia mutakhir mengarah ke struktur hierarkis terakit otomatis yang mendorong kelarutan kurkumin dan secara bersamaan memberikan simulasi pengantaran agen anti-kanker, yaitu platimun," kata Pan.
"Efek terapi gabungan ini bertujuan mematikan sel kanker," tegasnya.
Tim tersebut kemudian melaporkan temuannya dalam Proceedings of National Academy of Sciences.
Dalam laporannya, mereka mengatakan, "(Penggunaan platinum) tidak hanya memungkinkan kelarutan kurkumin, tetapi terbukti 100 kali lebih efektif dalam mengobati berbagai jenis kanker seperti melanoma dan kanker payudara daripada menggunakan keduanya secara terpisah."
"Hasil kami menunjukkan bahwa kurkumin bekerja sepenuhnya sinkron dengan platinum dan memberikan efek sinergis untuk menunjukkan sifat anti-kanker yang luar biasa," tegas laporan tersebut.
Tim ini juga menjelaskan cara kerja kombinasi kurkumin dan platinum adalah dengan memecah DNA sel kanker.
(Resa Eka Ayu Sartika)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "".
Loading...

0 Response to "Tak Perlu Jauh-jauh ke Kalimantan Demi Bajakah, Obat Kanker Ada di Dapur Anda dalam Wujud Kunyit, Ini Cara Mengolahnya Menurut Pakar!"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel