Anak Terlambat Berjalan, Kenali Dua Jenis Gangguan Tumbuh Kembang

Loading...
Loading...
JawaPos.com – Setiap orang tua tentu mendambakan anaknya tumbuh kembang dengan sehat dan ceria. Setiap anak juga akan melewati fase mulai tumbuh gigi, merangkak, berjalan, hingga mengucapkan kata pertamanya. Ketika ada masalah gangguan tumbuh kembang, orang tua harus bisa secara dini mengenali tandanya.

Fisioterapis dan Penanggung Jawab Unit Tumbuh Kembang Rumah Sakit Ibu dan Anak Budhi Jaya, Ahmad Syakib, menjelaskan berbagai fungsi unit tumbuh kembang untuk mengatasi gangguan tumbuh kembang pada anak. Berbagai alat dan mainan yang tersedia didesain untuk mengawasi masalah perkembangan anak.

“Alat ini didesain untuk mengatasi masalah perkembangan anak. Kelemahan otot, gangguan keseimbangan, gangguan atensi, gangguan fungsi berjalan dan lainnya. Semua bisa dilatih di ruang ini,” tegasnya saat pembukaan unit tumbuh kembang bertepatan dengan HUT RSIA Budhi Jaya ke-33 di Jakarta, Selasa (30/7).

Peresmian Klinik Tumbuh Kembang tersebut juga berada di bawah asuhan dokter ahli yaitu Ichramsjah A.Rachman, SpOG serta Direktur RSIA Budhi Jaya, Sri Rahayu. Pasien yang datang bisa berkonsultasi sebelumnya dengan dokter spesialis anak atau fisioterapis sebelum dilatih di klinik tumbuh kembang.

Mengenal Gangguan Tumbuh Kembang
Menurut Ahmad, gangguan tumbuh kembang paling sering terjadi pada du kasus utama. Pertama adalah gangguan fungsi motorik dan kedua adalah fungsi kognitif.

1. Fungsi motorik
Anak yang mengalami gangguan fungsi motorik mengalani gangguan saraf otot. Anak umumnya mengalami kelemahan otot, gangguan sendi, dan keterlambatan perkembangan motorik.

2. Fungsi Kognitif
Anak dengan gangguan fungsi kognitif ditandai dengan gangguan perilaku dan atensi serta komunikasi atau gangguan bicara.

Deteksi Dini Fungsi Kognitif
Ahmad mengatakan sebenarnya orang tua sudah bisa mendeteksi sang anak mengalami gangguan tumbuh kembang sejak usia bayi baru lahir. Bayi bisa terdeteksi ada risiko gangguan perkembangan. “Dari lahir sudah bisa dideteksi jika mengalami gangguan perkembangan atau risiko gangguan tumbuh kembang,” katanya.

Misalnya, bayi baru lahir biasanya melakukan pola gerak yang normal dan aktif. Sedangkan pada anak yang mengalami gangguan tumbuh kembang biasanya mengalami gerakan yang abnormal.

“Biasanya pola anak normal misalnya bisa menggenggam tangan, menekuk siku, tungkai dan bahunya bisa ditekuk. Nah, anak bermasalah tangannya akan membuka terus, lengannya lurus, tungkainya lurus. Tak bisa menyusu pada ibunya. Itu tanda-tanda bayi mengalami gangguan perkembangan,” ungkapnya.


Ruang Klinik Tumbuh Kembang RSIA Budhi Jaya untuk melatih anak yang bermasalah terkait tumbuh kembang (Marieska Virdhani/JawaPos.com)
Tips Bagi Para Ibu
Para ibu disarankan sudah harus khawatir anak mengalami gangguan tumbuh kembang dan terlambat jalan maksimal ketika anak berusia 1 tahun 6 bulan. Jika sampai usia itu anak belum bisa berjalan, orang tua harus segera berkonsultasi dengan profesional.

“Kalau anak belum berjalan juga, ibu harus curiga ada gangguan perkembangan. Harus dibawa ke profesional tumbuh kembang atau fisioterapis,” ungkapnya.

Peluang anak bisa tumbuh kembang seperti anak normal kebanyakan, menurut Ahmad hal itu ditentukan oleh penyebabnya. Semakin anak bisa diintervensi sedini mungkin maka peluangnya jauh lebih besar.

“Ada kasus tertentu justru kondisinya semakin turun, itu tergantung pada diagnosis tertentu. Yang jelas, tipsnya para orang tua jangan berpikir anak kita normal atau tidak dahulu. Datanglah ke profesional. Konsultasi status perkembangan anaknya. Walaupun anaknya normal, tetap harus diperhatikan perkembangannya. Rajinlah berkonsultasi tentang status perkembangan anak,” tutup Ahmad.

Editor : Edy Pramana
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Loading...

0 Response to "Anak Terlambat Berjalan, Kenali Dua Jenis Gangguan Tumbuh Kembang"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel